Diundang ke Negeri Kangguru, AHY Temui Sejumlah Pejabat dan Akademisi Australia

Rabu, 30 November 2022 - 09:25 WIB
loading...
Diundang ke Negeri Kangguru,...
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan kehormatan pada Gubernur Jenderal Australia Jenderal Purn David J Hurley, selaku Kepala Negara Australia sekaligus simbol perwakilan Raja Inggris. Foto/SINDOnews
A A A
CANBERRA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat sambutan hangat dari sejumlah pemimpin politik dan Pemerintah Australia dalam rangkaian kunjungan di Sydney, Canberra, dan Melbourne. Selain itu, AHY juga berdiskusi dengan para akademisi terkemuka di kampus-kampus besar di Negeri Kangguru Australia, serta bertemu juga dengan masyarakat Indonesia di sana.

“Kunjungan saya kali ini untuk memenuhi undangan Pemerintah Australia. Dulu, terakhir saya ke Australia menjalankan misi kerja sama militer. Kali ini, saya kembali memperkuat relasi bilateral Indonesia-Australia untuk mengokohkan fondasi perdamaian dan stabilitas kawasan di Indo-Pasifik,” ujar alumnus Kennedy School of Government, Harvard University tersebut dalam keterangannya, Rabu (30/11/2022). Baca juga: Jika Kembali di Pemerintahan, AHY: Demokrat Akan Jalankan Program Prorakyat

Di Canberra, AHY melakukan kunjungan kehormatan pada Gubernur Jenderal Australia Jenderal Purn David J Hurley, selaku Kepala Negara Australia sekaligus simbol perwakilan Raja Inggris.

AHY juga berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia Penny Wong, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Richard Marles, Menteri Industri dan Science Ed Husic, warga Muslim pertama yang menjadi menteri dalam kabinet pemerintahan PM Anthony Albanese dan juga politisi dari Partai Liberal, yang sekarang menjadi oposisi.

“Ada banyak isu-isu fundamental yang kami diskusikan, untuk pembangunan ekonomi, demokrasi dan juga meningkatkan hubungan bilateral AusIndo, seperti yang dulu dilakukan oleh Presiden SBY,” tutur pria kelahiran Bandung tersebut.

Dalam berbagai kesempatan pertemuan tersebut, AHY menyampaikan sejumlah isu pokok. “Pada tataran global, saya menyoroti multilateralisme yang bermasalah, juga rivalitas AS dan China di kawasan Indo-Pasifik. Sebagai negara "middle power", saya berharap Indonesia dan Australia bisa bersama-sama menjaga stabilitas kawasan di Indo-Pasifik,” lanjutnya.

Selain itu, AHY menyampaikan tiga tantangan dan peluang bagi hubungan bilateral Indonesia dan Australia. “Pertama, hubungan politik kita terjalin sangat baik, namun kita harus meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara, khususnya dalam bidang perdagangan dan investasi."

"Kedua, "trust" atau rasa saling percaya adalah kunci penting bagi hubungan kedua negara sahabat ini. Ketiga, hubungan antara warga Indonesia dan Australia atau "people-to-people contact" menjadi "key driver" dan elemen penting bagi kedua negara,” jelas AHY.

AHY juga berkesempatan berdiskusi dengan Shadow Minister di bidang Luar Negeri Senator Simon Birmingham dari Partai Liberal yang menjadi partai oposisi pemerintah saat ini. “Sebagai pihak oposisi di pemerintahan masing-masing, kami berdiskusi dengan hangat bagaimana bisa terus memajukan hubungan bilateral Indonesia dan Australia ke depan. Begitu juga di kawasan, peran ASEAN perlu ditingkatkan untuk menjaga stabilitas,” papar AHY.

“Kami pun bersepakat bahwa, hubungan yang baik ini harus terus dilanjutkan, tanpa memandang partai mana yang berada di pemerintahan. Komunikasi aktif di antara oposisi inilah yang menurut saya sangat baik dan perlu diapresiasi,” lanjutnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1893 seconds (0.1#10.140)